Oleh: Muhammad Dini Syauqi Al Madani
Asma binti Yazid al-Anshariyah pernah
menghadap Nabi Muhammad SAW dan menyuarakan kegelisahan para perempuan Muslimah
pada masa itu. Ia bertanya mengapa kaum perempuan tidak bisa berpartisipasi
dalam ibadah dan aktivitas yang dilakukan oleh kaum lelaki seperti shalat
berjamaah, shalat Jum’at, dan jihad. Nabi Muhammad menjawab bahwa melayani
suami, mencari ridhanya, dan mendampingi mereka pahalanya setara dengan
aktivitas yang dilakukan kaum lelaki.
Dari kisah ini, terlihat bahwa
aspirasi kesetaraan perempuan sudah ada sejak zaman Nabi. Namun, konsep
kesetaraan yang disuarakan Asma berbeda dari gerakan feminisme modern. Asma menuntut
kesetaraan substansial, kesempatan
meraih pahala yang sama meski dengan peran yang berbeda, bukan kesetaraan
nominal yang mengharuskan peran perempuan sama persis dengan laki-laki di ruang
publik.
Islam mengajarkan persamaan hak antara
laki-laki dan perempuan dalam hal asal penciptaan, kemuliaan, kewajiban beramal
saleh, dan hak pahala. Namun, ada juga pembedaan peran berdasarkan fitrah alami
masing-masing, seperti dalam hal waris, kepemimpinan shalat, dan tanggung jawab
mencari nafkah.
Gerakan feminisme modern sering
mengkritik ajaran Islam karena dianggap bias patriarki, namun tokoh-tokoh
perempuan di masa Rasulullah seperti Aisyah, Khadijah, dan lainnya tidak pernah
mempermasalahkan peran mereka yang berbeda. Mereka memahami bahwa perbedaan
tersebut didasarkan pada wahyu Allah dan tidak memandangnya sebagai bentuk
ketidakadilan.
Islam memuliakan perempuan dengan
memberikan hak-hak ekonomi, sosial, dan pendidikan. Tokoh-tokoh perempuan dalam
sejarah Islam, seperti Asma binti Abu Bakar dan Khadijah, membuktikan bahwa
perempuan dapat berperan besar dalam masyarakat tanpa harus menyamai peran
lelaki secara nominal.
Kesimpulannya, Islam mengajarkan bahwa
laki-laki dan perempuan memiliki kesetaraan dalam hal-hal yang setara dan
pembedaan dalam hal-hal yang memang perlu dibedakan. Prinsip ini berbeda dari
konsep gender dalam budaya Barat yang menuntut kesetaraan dalam segala hal.
Sumber Foto: suaraaisyiyah.id
Tag: #islam #kesetaraan #feminisme #gender #adil
Editor: Muhammad Dini Syauqi Al Madani
Penulis: Muhammad Dini Syauqi Al Madani
Comments
Post a Comment