Antara Ombak dan Harapan: Menggali Makna Ikhtiar dan Tawakkal di Balik Kisah Nabi Nuh untuk Kesehatan Mental

 

Oleh: Muhammad Dini Syauqi Al Madani

Kisah Nabi Nuh adalah salah satu cerita yang sangat terkenal dalam Al-Qur'an. Ia dikenal karena kesabaran dan ketekunannya dalam menghadapi tantangan besar. Dalam perjuangannya, Nabi Nuh menunjukkan dua konsep penting yang dapat kita pelajari yaitu ikhtiar dan tawakkal. Mari kita jelajahi bagaimana kedua konsep ini berperan dalam kisah Nabi Nuh dan bagaimana hal itu dapat berkorelasi dengan kesehatan mental kita, terutama dalam menghadapi ketidakpastian.

Ikhtiar: Usaha Tanpa Henti

Ikhtiar berarti usaha atau usaha maksimal yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuan. Dalam konteks Nabi Nuh, ikhtiar terlihat jelas ketika ia diperintahkan untuk membangun sebuah kapal besar sebagai persiapan untuk menghadapi banjir besar. Membangun kapal yang sangat besar bukanlah tugas yang mudah, terutama di tengah masyarakat yang meragukan dan mengejeknya.

Nabi Nuh tidak hanya membangun kapal, tetapi ia juga mengajak kaumnya untuk kembali kepada Allah dan meninggalkan penyembahan berhala. Meskipun banyak yang tidak menghiraukannya, Nabi Nuh terus berusaha dengan penuh keyakinan. Ini adalah contoh ikhtiar sejati yaitu terus berusaha meskipun dihadapkan pada kesulitan. Dalam konteks kesehatan mental, ikhtiar dapat diartikan sebagai upaya kita untuk mencari dukungan, berpartisipasi dalam kegiatan positif, dan menjaga rutinitas yang sehat, meskipun terkadang kita merasa tertekan atau putus asa.

Tawakkal: Serah Diri kepada Allah

Tawakkal adalah sikap menyerahkan hasil usaha kita kepada Allah setelah melakukan ikhtiar. Setelah Nabi Nuh menyelesaikan kapalnya dan mengumpulkan makhluk hidup untuk diselamatkan, ia menunjukkan tawakkal yang sangat tinggi. Nabi Nuh percaya sepenuhnya kepada Allah bahwa ia dan orang-orang yang beriman akan diselamatkan dari azab banjir yang akan datang.

Ketika air mulai meluap, keyakinan Nabi Nuh terhadap pertolongan Allah semakin kuat. Dalam kondisi yang sangat tidak pasti, di tengah ombak besar dan arus yang ganas, ia tetap tenang dan yakin bahwa Allah tidak akan mengecewakannya. Tawakkal dalam konteks kesehatan mental dapat membantu kita untuk mengurangi kecemasan. Dengan melepaskan kekhawatiran tentang hasil akhir dan mempercayakan segalanya kepada Allah, kita bisa lebih fokus pada proses dan usaha yang telah kita lakukan.

Kesehatan Mental dan Ketidakpastian

Kesehatan mental sangat penting, terutama dalam menghadapi ketidakpastian. Banyak orang mengalami kecemasan dan stres ketika situasi di sekitar mereka tidak stabil. Konsep ikhtiar mengajarkan kita bahwa kita tidak boleh pasrah begitu saja; kita perlu mengambil tindakan dan berusaha semaksimal mungkin. Namun, terkadang usaha kita tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Di sinilah tawakkal berperan untuk mengajarkan kita untuk tetap tenang dan menerima kenyataan dengan lapang dada.

Ketika kita menghadapi tantangan, seperti kehilangan pekerjaan, masalah dalam hubungan, atau perubahan besar dalam hidup, kita bisa merasa tidak berdaya. Mengingat kisah Nabi Nuh dapat menjadi pengingat bahwa meskipun kita berusaha keras, hasilnya sering kali di luar kendali kita. Tawakkal membantu kita untuk berdamai dengan ketidakpastian dan tetap menjaga kesehatan mental kita.

Dari Kisah Nabi Nuh tersebut mengajarkan kita tentang pentingnya menggabungkan ikhtiar dan tawakkal dalam hidup kita. Dalam menghadapi berbagai tantangan, kita perlu melakukan usaha maksimal, seperti Nabi Nuh yang membangun kapal di tengah penolakan. Namun, kita juga harus memiliki sikap tawakkal yaitu yakin bahwa setelah berusaha, kita harus berserah kepada Allah dan percaya pada rencana-Nya. Hal ini dapat membantu kita menjaga kesehatan mental dan menghadapi ketidakpastian dengan lebih baik.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada ketidakpastian. Apakah itu masalah pekerjaan, pendidikan, atau hubungan sosial, yang terpenting adalah bagaimana kita menghadapi semua itu. Dengan menerapkan konsep ikhtiar dan tawakkal dalam kehidupan kita, kita dapat mengatasi ketidakpastian dengan lebih baik dan menemukan ketenangan di tengah badai.

Kesimpulan

Kisah Nabi Nuh mengingatkan kita bahwa dalam setiap usaha dan perjuangan, selalu ada dua sisi yang harus kita pegang yaitu ikhtiar dan tawakkal. Keduanya saling melengkapi dan memberikan kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk yang berhubungan dengan kesehatan mental. Semoga kita bisa meneladani Nabi Nuh dalam berusaha tanpa henti dan berserah kepada Allah dengan penuh keyakinan, meskipun dalam keadaan yang tidak pasti. Dengan cara ini, kita bisa menjaga kesehatan mental dan tetap optimis menghadapi segala rintangan dalam hidup. Wallahu A’lam

 


Sumber Foto: dongeng.kamikamu.co.id

Editor: Muhammad Dini Syauqi Al Madani

Penulis: Muhammad Dini Syauqi Al Madani

Comments