
Oleh: Muhammad Dini Syauqi Al Madani
Ketika kita membahas
kapitalisme, banyak orang berpikir tentang kemajuan ekonomi, kebebasan pasar,
dan kesempatan untuk meraih kesuksesan. Namun, di balik gemerlapnya sistem ini,
ada masalah yang tidak bisa diabaikan: ketimpangan. Dalam kapitalisme, kekayaan
sering terkonsentrasi pada segelintir orang, sementara sebagian besar
masyarakat berjuang hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Inilah yang
disebut sebagai paradoks kapitalisme: sebuah sistem yang menjanjikan
kesejahteraan, tetapi justru menciptakan jurang antara kaya dan miskin.
Pada titik inilah gagasan
komunisme sering kali muncul sebagai alternatif. Di tengah ketimpangan yang
semakin tajam, solidaritas komunis menawarkan pandangan yang berbeda. Komunisme
menekankan kebersamaan, di mana sumber daya dan kekayaan didistribusikan secara
merata untuk memastikan setiap orang bisa hidup layak. Sistem ini tidak hanya
tentang ekonomi, tetapi juga tentang cara masyarakat bekerja sama demi
kesejahteraan bersama.
Saat ini, di berbagai negara,
kita bisa melihat ketimpangan sosial yang begitu mencolok. Sementara sekelompok
kecil orang menguasai sebagian besar kekayaan dunia, jutaan orang lainnya hidup
dalam kemiskinan. Kapitalisme mendorong kompetisi tanpa henti, yang sering kali
menyebabkan eksploitasi tenaga kerja dan pengabaian terhadap mereka yang paling
membutuhkan. Ini menciptakan dunia di mana keberhasilan ekonomi sering kali
mengorbankan kesejahteraan orang banyak.
Solidaritas komunis menawarkan
solusi berbeda. Dengan menempatkan kesejahteraan kolektif di atas kepentingan
individu, komunisme berusaha menciptakan masyarakat di mana setiap orang
memiliki akses yang adil terhadap sumber daya. Dalam sistem ini, kekayaan tidak
hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi dibagi secara adil untuk semua.
Tentu, banyak yang mengkritik
komunisme dengan mengingat sejarah kelam beberapa negara yang menerapkannya
secara otoriter. Namun, penting untuk dipahami bahwa konsep solidaritas komunis
tidak harus diterapkan dengan cara yang sama seperti di masa lalu. Ide-ide
tentang kebersamaan, keadilan sosial, dan distribusi kekayaan tetap relevan,
terutama ketika kita melihat kegagalan kapitalisme dalam mengatasi ketimpangan.
Pada akhirnya, kita perlu
memikirkan ulang sistem yang kita jalani. Apakah kapitalisme yang kita anut
saat ini benar-benar membawa kesejahteraan bagi semua, atau justru semakin
memperparah ketimpangan? Mungkin, sudah saatnya kita mulai mempertimbangkan
gagasan-gagasan baru, atau lebih tepatnya gagasan lama seperti komunisme, yang
bisa memberikan jawaban di tengah ketimpangan yang ada.
Paradoks kapitalisme
menunjukkan bahwa meskipun sistem ini mendorong kemajuan, ia juga menciptakan
masalah serius. Di sinilah solidaritas komunis bisa menjadi inspirasi untuk
menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara.
Sumber Foto: veryinformed.com
Editor: Muhammad Dini Syauqi Al Madani
Penulis: Muhammad Dini Syauqi Al Madani
Comments
Post a Comment